Sebuah perusahaan keamanan yang berpusat di Denmark, Secunia Software, menyatakan bahwa sangat sulit bagi user untuk mengetahui adanya kelemahan dalam PC-nya yang mungkin bisa dieksploitasi oleh hacker. Oleh karena itu, untuk membuktikannya Secunia menjalankan tool scanning keamanan secara gratis, dan hasilnya lebih dari 11 program telah out-of-date. Personal Software Inspector dari Secunia Software telah mengecek program yang terinstal di computer user untuk melihat versi patch terbaru yang telah diinstal.
Hasilnya, dari studi yang dilakukan kepada 20,000 pengguna software tersebut, lebih dari 98 persen pengguna telah memiliki setidaknya satu program yang bukan versi terbaru. Statistik tersebut tidak terlalu mengejutkan, namun kemudian dapat mengundang pembuat malware untuk mengeksploitasi lubang di Windows dengan mudah. Bahkan, hacker kini sudah semakin pintar untuk mengeksploitasi kelemahan di browser, media player dan software pembaca file di computer user. Hacker sepertinya senang mengeksploitasi patch kelemahan di media player seperti VLC, dan tool hacking akan semakin mudah menggunakan halaman web yang sudah terinfeksi untuk mengecek kelemahan lainnya di PC user.
Number of insecure programs per PC/user: | |
0 insecure programs: | 1.91% of PCs |
1-5 insecure programs: | 30.27% of PCs |
6-10 insecure programs: | 25.07% of PCs |
11+ insecure programs: | 45.76% of PCs |
Mikkel Winther, peneliti dari Secunia mengatakan bahwa study di atas menunjukkan pentingnya menjaga up-to-date sebuah program, seperti adanya firewall dan program antivirus terbaik. Biasanya user akan merasa terganggu dengan update software, bahkan ketika pembuat software, seperti Microsoft dan Mozilla telah membangun tool update yang lebih baik.
0 comments:
Post a Comment
leave comments..!!